
Lenteraindonesia.co.id || SURABAYA - Masa pendaftaran calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya resmi berakhir pada Selasa, 15 Juli 2025, setelah dibuka selama dua pekan sejak 1 Juli 2025. Proses rekrutmen untuk mengisi posisi strategis nomor tiga di Pemerintah Kota Surabaya ini berhasil menarik empat kandidat dari kalangan pejabat eselon tinggi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan tidak akan ada perpanjangan masa pendaftaran dan mengonfirmasi bahwa seluruh kandidat yang mendaftar merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) berpengalaman dari internal Pemkot Surabaya. Keputusan ini diambil untuk menjaga kontinuitas program pembangunan dan pelayanan publik di Kota Pahlawan.
"Kriteria Seleksi dan Proses Tahapan
Seluruh kandidat yang mendaftar merupakan pejabat eselon IIb dan kepala OPD yang telah memenuhi persyaratan administratif sesuai ketentuan Kementerian Dalam Negeri. Proses seleksi akan dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan panitia seleksi yang telah dibentuk khusus untuk proses ini.
Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa penilaian akan dilakukan berdasarkan kompetensi, integritas, dan track record masing-masing kandidat. "Sejumlah nama kepala dinas telah mendaftar sebagai calon Sekda. Dari PNS semua, ada nama Pak Basari, Pak Lilik, Pak Dedik, dan Pak Edy setahu saya itu," ujar Eri Cahyadi saat dikonfirmasi media, Rabu (16/7/2025).
Berikut daftar empat calon sekretaris Daerah Kota Surabaya yang lagi menjadi sorotan publik berdasarkan penilaian masyarakat pegiat Antikorupsi dan pengalaman mereka selama menjadi pejabat:
(1). Lilik Arijanto - Ahli Tata Ruang dan Perumahan
Lilik Arijanto menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya memiliki track record impresif dalam mengelola isu strategis pembangunan kota.
Penilaian Moh Hosen Ketua KAKI Jatim bahwa dari ke Empat Kandidat Sekretaris Daerah Kota Surabaya yang sudah mendaftarkan diri sebagai orang nomor 3 di kota Pahlawan ini, yang layak dan pantas mendampingi Eri Cahyadi Walikota untuk Surabaya Hebat tumbuh semakin kuat adalah Lilik Arijanto dan 80% ASN di Surabaya mendukungnya menjadi Sekda Surabaya.
Diketahui Lilik Arijanto bukan hanya menguasai regulasi pemerintah melainkan ia adalah pejabat pemerintah kota Surabaya yang humanis kepada semua elemen masyarakat ketika hendak menyampaikan aspirasi untuk kesejahteraan rakyat di kota Surabaya. Seperti inilah orang yang layak mendampingi Eri Cahyadi Walikota Surabaya.
Lilik Arijanto pejabat pemerintah yang santun berintegritas dan mampu mencari solusi terbaik tatkala ada permasalahan, baik di internal pemerintah maupun eksternal dengan memberikan jawaban yang logis dan memuaskan.
Ia juga merupakan penyelenggara negara yang taat atasan sesuai UU nomor 20 tahun 2023. serta bisa menjaga pemkot Surabaya tetap masuk zonasi Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Lilik Arijanto dikenal tegas dalam penegakan regulasi, terbukti dari keputusannya menempatkan 20 pengembang dalam daftar hitam karena belum menyerahkan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU). Tindakan ini menunjukkan komitmen pada supremasi hukum dan tertib administrasi.
Dalam bidang pelayanan publik, Lilik Arijanto aktif mengingatkan pentingnya Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk menjaga nilai bangunan. Keahliannya dalam tata ruang dan perumahan akan sangat strategis mengingat Surabaya sedang menghadapi tantangan pertumbuhan penduduk dan kebutuhan hunian.
Pengalaman Lilik Arijanto menghadapi tekanan pengembang dan masyarakat dalam isu pertanahan menunjukkan kemampuan manajerial yang teruji. Dia juga memiliki pemahaman mendalam tentang regulasi pusat terkait tata ruang dan perumahan.
(2). Rachmad Basari -
Rachmad Basari saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Surabaya setelah ditunjuk oleh Wali Kota Eri Cahyadi pada Juni 2025.
Diketahui Racmad Basari pejabat pemerintah yang tidak responsif terhadap masyarakat terutama teman-teman pergerakan yang hendak mau koordinasi tentang kebijakan pemerintah biasanya nomor langsung di blokir.
Dalam artian, kalau posisi Sekda Kota dijabat olehnya tidak menutup kemungkinan pemerintah kota Surabaya amburadul dan program program Eri Cahyadi yang dalam mensejahterakan rakyat tidak akan tersampaikan dengan baik.
Pengalaman Basari di bidang keuangan daerah menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan pengelolaan APBD Surabaya yang kompleks. Selama menjabat Plt Sekda, Rachmad telah menunjukkan kemampuan koordinasi yang baik antar-OPD terutama dalam proses penyusunan APBD 2026.
Rachmad Basari bukanlah nama baru dalam persaingan jabatan Sekda Surabaya. Pada seleksi tahun 2023, dia sempat lolos tahap pertama bersama Ikhsan dan Lilik Arijanto. Pengalaman tersebut memberikan pemahaman mendalam tentang dinamika birokrasi Kota Surabaya.
(3). Dedik Irianto Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya:
Dedik Irianto pejabat pemerintah yang tidak jauh beda dengan Rachmat Basari tidak menghargai orang yang hendak berkoordinasi, bahkan tidak mau nemui tamu ketika ada problem permasalahan, seperti halnya temuan Indikasi Korupsi di TPS 3 R Tambak Wedi Surabaya Utara dan lain sebagainya.
Dedik Irianto dinilai tidak pantas menjadi orang nomor 3 di Kota Surabaya karena ia dinilai lebih mementingkan kepribadian dari pada kepentingan umum dan orang seperti ini sebenarnya tidak layak menjadi pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Dedik menjadi salah satu nama yang dikonfirmasi Wali Kota Eri Cahyadi sebagai peserta seleksi Sekda. Meski informasi detail tentang jabatan spesifiknya belum diungkap, keikutsertaannya dalam kompetisi ini menunjukkan pengakuan terhadap kompetensinya.
Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, Dedik dipastikan merupakan pejabat eselon IIb atau kepala OPD yang memiliki pengalaman mumpuni dalam birokrasi Pemkot Surabaya. Keberadaannya dalam daftar final menunjukkan penilaian positif dari pimpinan daerah.
(4). "Eddy Christijanto - Kepala Disdukcapil Surabaya
Eddy Christianto pejabat pemerintah yang baik dan welcome tapi belum Waktunya menjadi Sekda kota Surabaya untuk mendampingi Eri Cahyadi Walikota Surabaya dan ia lebih pantas menjadi kepala dinas Kependudukan atau menjadi staf Ahli pemerintah kota Surabaya.
Diketahui Eddy Christijanto melengkapi daftar empat kandidat yang berkompetisi dalam seleksi Sekda Surabaya. Seperti kandidat lainnya, Eddy Christijanto berasal dari kalangan kepala OPD yang telah membuktikan kemampuan kepemimpinannya.
Keikutsertaan Eddy Christijanto dalam kompetisi ini menunjukkan diversitas latar belakang kandidat yang diharapkan dapat memberikan perspektif berbeda dalam pengelolaan pemerintahan kota. Pengalaman sebagai kepala dinas memberikan pemahaman operasional yang akan berguna dalam koordinasi lintas-OPD.
Demikian empat (4) calon Sekretaris Daerah Kota Surabaya tahun 2025 berdasarkan kriteria dan pengalaman mereka selama menjadi pejabat pemerintah kota Surabaya ibu kota provinsi Jawa Timur," ungkap ketua KAKI Jatim.
Editor: Irawan