Acara diawali dengan tawasul, kemudian dilanjutkan dengan sesi ngaji mengenai keistimewaan guru mursyid dalam membimbing santri. Materi tersebut disampaikan untuk mengingatkan pentingnya peran mursyid sebagai pemandu spiritual yang menuntun murid menuju kedekatan kepada Allah SWT.
Dalam penjelasan yang disampaikan, guru mursyid disebut memiliki kedudukan istimewa, antara lain sebagai pembimbing spiritual, pembuka pintu kemurnian, pembentuk karakter rohani, penyaring antara ilham dan godaan setan, serta motivator dalam perjalanan ibadah. Guru mursyid juga diyakini menjadi perantara (wasilah) yang menghubungkan santri kepada Tuhannya sehingga perjalanan spiritual dapat berjalan dengan benar dan terarah.
Selain itu, mursyid memiliki keistimewaan berupa pandangan spiritual (bashirah), keteladanan dalam akhlak, serta kemampuan sebagai “dokter ruh” yang membantu memurnikan dan menyembuhkan jiwa muridnya dalam proses penyucian hati.
Setelah sesi ngaji, kegiatan dilanjutkan dengan Mujahadah Tareqat Syadziliyyah, dan ditutup dengan doa yang dipimpin langsung oleh guru besar, Mas Sayyid Maulana Syahriar.
Panitia berharap kegiatan ini dapat memperkuat spiritualitas jamaah dan menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Semoga seluruh jamaah diberi kesehatan, rezeki yang lancar penuh berkah, dan dimudahkan langkahnya untuk terus mengikuti majelis ilmu dan mujahadah,” ujar salah satu pengurus.
Editor : Red
