Majelis Al-Mubarok Surabaya Gelar Rutinan Istighotsah dan Sholawat, Hadirkan Suasana Religius Penuh Kedamaian

ReD
Jumat, 05 Desember 2025, 12/05/2025 WIB Last Updated 2025-12-05T16:29:18Z

www.domainesia.com
lentera-indonesia

LenteraIndonesia.co.id || Surabaya — Suasana religius diperkirakan kembali menyelimuti kawasan Simorejo Timur Surabaya pada Jumat malam, 5 Desember 2025. Yayasan Majelis Al-Mubarok Surabaya dijadwalkan menggelar kegiatan Rutinan Istighotsah dan Sholawat Jumat Pertama, sebuah agenda bulanan yang telah menjadi sarana penguatan spiritual dan wadah memperluas keberkahan bagi jamaah.


Dalam kegiatan kali ini, dua tokoh agama yang menjadi rujukan masyarakat Surabaya akan hadir memimpin pembacaan istighotsah dan sholawat, yakni:


KH. Machrus Abdullah, S.Ag, ulama kharismatik dengan dakwahnya yang sejuk dan menenteramkan.


Gus Moch. Fatkhi Mubarok, S.Sos, pengasuh Majelis Al-Mubarok yang aktif membina jamaah melalui kajian dan kegiatan keagamaan.


Acara dijadwalkan berlangsung di MABES Yayasan Majelis Al-Mubarok, Jl. Simorejo Timur XI No. 24 Surabaya, dimulai ba’da Isya’ hingga selesai.


Ruang Spiritualitas di Tengah Kesibukan Kota


Panitia menyampaikan bahwa majelis ini tidak hanya menjadi wadah ibadah, namun juga ruang bagi masyarakat untuk menenangkan diri dari hiruk pikuk aktivitas harian.


> “Majelis ini terbuka untuk siapa saja. Tujuan kami sederhana—mengajak masyarakat berhenti sejenak dari kesibukan, kembali mengingat Allah SWT, memohon keselamatan, dan memperbanyak sholawat kepada Rasulullah SAW,” ujar panitia.


Menurut panitia, rutinitas istighotsah dan sholawat telah terbukti membawa ketenangan hati, memperkuat keimanan, serta mempererat ukhuwah antarsesama jamaah.


Tradisi Keagamaan yang Terus Terjaga


Rutinan Jumat pertama ini merupakan bagian dari komitmen Yayasan Majelis Al-Mubarok dalam menjaga tradisi keagamaan Ahlussunnah wal Jama’ah. Selama ini kegiatan tersebut secara konsisten dihadiri jamaah dari berbagai wilayah Surabaya bahkan dari luar kota.


Selain menjadi sarana ibadah, majelis juga menjadi medium edukasi keagamaan. Para ulama memberikan tausiyah yang relevan dengan situasi sosial masyarakat, mengajak jamaah untuk istiqomah, tawadhu’, serta memperkuat amalan keseharian.


Tausiyah KH. Machrus Abdullah: Mengenal Allah Sebelum Melaksanakan Perintah-Nya


Dalam ceramahnya, KH. Machrus Abdullah, S.Ag mengawali tausiyah dengan penekanan pentingnya ma’rifatullah, yakni mengenal Allah sebelum seorang hamba menjalankan perintah-Nya.


Beliau menjelaskan salah satu sifat wajib Allah, Mukhalafatu lil Hawadits, yaitu bahwa Allah berbeda dari segala sesuatu yang baru (makhluk). Allah tidak diserupakan dengan apa pun serta tidak terikat ruang, waktu, bentuk, maupun bayangan.


KH. Machrus kemudian menguraikan dua sifat kesempurnaan Allah:


Qudrat — kekuasaan Allah yang tidak terbatas.


Irodat — kehendak Allah yang mengatur seluruh perjalanan alam.



Beliau menegaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, besar maupun kecil, tidak lepas dari iradah Allah SWT. Tidak ada gerakan, rezeki, kehidupan maupun kematian kecuali atas ketentuan-Nya.


Ulama kharismatik ini juga mengingatkan jamaah untuk memperbanyak bekal akhirat, karena di dunia Allah masih memberi kesempatan untuk beramal, sedangkan di akhirat yang berlaku hanyalah balasan.


KH. Machrus menekankan bahwa seseorang tidak boleh bersandar pada amal orang lain, sebab amal adalah tanggung jawab diri sendiri, dan tidak ada yang dapat menjaminnya kecuali Allah.


Di akhir tausiyahnya, beliau menyampaikan bahwa yang memasukkan manusia ke surga bukan amal, tetapi rahmat dan ridho Allah SWT.


> “Surga adalah milik Allah. Tidak ada amal yang mampu menebusnya tanpa rahmat-Nya. Ibadah tidak otomatis menjamin surga. Kita beribadah karena perintah-Nya, dan masuk surga karena kemurahan-Nya,” tutur KH. Machrus.


Acara Ditutup dengan Doa


Kegiatan rutinan malam itu diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh KH. Machrus Abdullah, S.Ag. Suasana syahdu menyelimuti majelis saat jamaah menundukkan kepala, memohon keberkahan, keselamatan, dan kelapangan rezeki kepada Allah SWT. Lantunan doa yang lembut dan penuh keikhlasan menjadi penutup yang menghadirkan kedamaian bagi seluruh peserta.


Editor : Tim

Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU

Laporan-Masyarakat

+