LenteraIndonesia.co.id || Jatim,- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Jawa Timur menyusun strategi dengan mengisi kompetensi kinerja petani dalam budidaya nanas. Utamanya mengisi kompetensi dalam pengelolaan tanaman nanas yang baik dan benar sesuai agrostandar (Good Agricultural Practices atau GAP), melalui sekolah lapang (SL).
Sekolah Lapang kali ini bertempat di Bangsal Paska Panen KWT Kitri Lestari, Kawasan Wisata Gunung Kelud Kabupaten Kediri (21/8). Dengan mengundang narasumber Wahyu Kusumo Hadi, Direktur Utama PEGIAT EKSPOR NUSANTARA (PENS), dengan menghadirkan kelompok tani Nanas Kabupaten Kediri yang memiliki lahan 2.579 hektar dengan lahan 30 hektar sudah mengantongi GAP (Good Agricultural Practices).
“Dengan potensi yang baik di lahan 30-50 Ha tersebut, maka bisa bersaing dengan negara Costarica dan Filipina yang notabene negara-negara penghasil Nanas terbesar di dunia” ungkap Wahyu Kusumo Hadi.
Acara dihadiri langsung oleh M. Affandi Sub Koordinator PPHH pada Bidang Tanaman Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur dan Vinorita selaku Kepala Bidang Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri.
“Kediri yang mempunyai kekhasan dalam hasil budidaya Nanas nya dengan mengukuhkan varietas Nanas yang hanya ada di Kediri. Varietas Nanas tersebut adalah VARIETAS SIMPLEX” kata Vinorita.
“Dengan jumlah hasil panen sebesar 80.000 buah/tahun. Maka PENS diharapkan bisa turut serta dalam memajukan ekspor Nanas Kabupaten Kediri serta memperluas pasar ekspor komoditi Nanas Bersama-sama dengan DKPP Provinsi Jawa Timur” pungkas M. Affandi.
Sc : Basir
Editor : Punk